Cari Tahu Proses Pembentukan Tanah

Seperti halnya yang kita ketahui bersama bahwasanya tanah merupakan merupakan bagian dari sumber daya alam yang telah tersedia secara alami. Bagaimana proses pembentukan atau terjadinya tanah yang terdapat pada sekitar kita ini, tentunya sebagian besar dari kita jarang berfikir mengenai hal demikian. Memang tanah yang terdapat di sekitar kita ini memang sudah jadi dan proses terjadinya juga tidak terlihat, tetapi berlangsung secara alamiah yang dilakukan oleh proses alam secara alami. Tentunya proses di alam ini terjadi dalam proses yang tidak sebentar tetapi memerlukan waktu yang relatif lama. Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari mengenai tahapan proses pembetukan tanah yang terjadi di alam. Ketika kita mempelajari proses terjadinya tanah tentunya akan menambah pengetahuan yang kita punyai dan semakin membuat kita secara bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di bumi yang kita tempati ini.

Pengertian dan proses terjadinya tanah

Tanah ini merupakan bagian dari permukaan bumi yang mana dijadikan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya vegetasi. Dalam terbetuknya tanah ada beberapa proses yang dapat menyebabkan terjadinya tanah, diantaranya [1] Tanah dapat terbentuk dari proses pengendapan debu yang tebal yang bercampur dengan pasir karena dipengaruhi oleh tanah, [2] Terjadinya tanah oleh karena akibat dari batuan - batuan yang ditumbuhi oleh tumbuhan perintis ( misalnya lumut ) sehingga batuan tersebut mengalami hancur, [3] Proses terjadinya tanah juga dapat dari hasil proses pelapukan yang terjadi pada bebatuan dan pembusukan yang terjadi pada tanaman atau tumbuhan.

Tanah di bumi ini berasal dari hasil pelapukan dari berbagai macam batuan keras yang terdapat di alam. Jenis dari batuan keras yang mengalami pelapukan atau penghancuran di antaranya batuan beku, batuan sedimen tua, dan batuan metamorf. Selain berasal dari hasil pelapukan batuan keras, tanah juga hasil campuran dari hasil pelapukan batuan keras dengan bahan yang lebih lunak dan bahan lepas sepeti contohkan abu akibat letusan gunung berapi ( abu vulkanik ) dan bahan endapan material yang baru. Proses pelapukan yang terjadi di alam mengakibatkan permukaan batuan yang keras hancur menjadi bagian batuan yang lebih kecil dan lebih lunak. Bagian batuan keras yang telah hancur menjadi bagian yang lebih kecil - kecil akibat dari proses pelapukan ini dinamakan dengan regolit. Pada saat terjadi proses pembentukan tanah, bagian regolit yang atas mengalami perubahan bentuk menjadi tanah. Regolit merupakan bahan lepas ( termasuk tanah ) yang terdapat pada bagian atas permukaan batuan keras yang mengalami proses pelapukan di alam.

Bagian pecahan batuan yang mengalami lepas dari batuan keras telah lapuk ini akan menjadi bahan induk dalam proses terbentuknya tanah. Bagian - bagian yang lapuk dan lepas dari batuan keras yang mengalami pelapukan ini akan mengalami perubahan menjadi bahan induk dari tanah yang lunak. Proses perubahan dari bentuk yang keras menajadi bentuk yang lunak ini memerlukan waktu yang lama bahkan sampai ratusan tahun lamanya. Kejadian perubahan bahan indukan tanah dari yang keras menjadi lunah ini merupakan suatu proses penghancuran yang dipengaruhi oleh faktor iklim yang berlangsung di alam bebas.

Ketika kita coba untuk menggali tanah sampai pada kedalaman tertentu, maka kita akan mendapati lapisan - lapisan tanah yang memiliki sifat - sifat berbeda. Semisalnya saja dari lapisan tanah bagian atas hingga pada lapisan tanah bagian bawah hanya terdiri dari lempung, di lapisan bagian bawah berwarna kelabu, lapisan pada bagian tengan memiliki warna merah, dan pada lapisan pada bagian atas berwarna kehitam - hitaman. Lapisan tanah berbentuk karena terjadi dua proses yang terjadi yaitu pengendapan berulang - ulang yang dipengaruhi oleh genangan air dan proses pembentukan tanah.

Proses terbentuknya atau pembentukan tanah dimulai dari proses pelapukan pada bebatuan induk menjadi bahan induk tanah. Selanjutnya dilanjutkan dengan proses percampuran bahan pemindahan bahan organik dengan bahan mineral yang terdapat pada permukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan - bahan tanah dari bagian atas ke bagian bawah, dan diikuti oleh berbagai macam proses lainnya yang menghasilkan pembentukan proses horizon tanah. Lapisan - lapisan horizon tanah yang terbentuk dikarenakan hasil dari proses pembentukan tanah.

Syarat untuk dapat terbentuknya tanah

Dalam pembentukan tanah tentunya tidak serta - merta langsung muncul tanah, tetapi harus memenuhi syarat yang harus dipenuhi agar dapat terbentuk tanah. Syarat untuk dapat terjadinya tanah di alam ini yaitu terdapatnya bahan asal dari tanah tersebut pada umumnya batuan indukan dan terdapat faktor yang mempengaruhi sehingga terbentuknya tanah tersebut. Bahan indukan tanah dengan batuan indukan memiliki pengertian yang berbeda. Batuan indukan merupakan bahan atau material yang berbentukan batuan utuh dan bersifat menyatu ( padu ). Indukan tanah merupakan material yang terpisah - pisah yang merupakan bagian dari pecahan dari batuan indukan tersebut. Dalam proses pembentukan tanah ini ada faktor aktif dan faktor pasif. Dalam proses terbentuknya tanah yang termasuk ke dalam faktor aktif yaitu iklim di alam dan organisme yang terdapat di tanah. Sedangkan yang masuk ke dalam gologan faktor pasif yaitu lamanya pembentukan tanah ( waktu ), bahan indukan tanah, dan bentukan tanah atau bentuk lahan dari tanah tersebut.

Faktor - faktor dalam pembentukan tanah

Proses pembentukan tanah yang berasal dari bahan induk telah menjadi objek pembelajaran untuk suatu disiplin ilmu yang dinamakan dengan genesa tanah. Dalam proses pembentukan tanah terdapat faktor - faktor yang memiliki pengaruh penting diantaranya adalah iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan lamanya pembentukan tanah ( waktu ).

Iklim merupakan faktor yang memiliki peranan penting dalam proses pembentukan tanah. Bagian atau komponen dari iklim yang memiliki peranan penting dalam terbentuknya tanah adalah suhu atau temperatur udara dan curah hujan. Suhu atau temperatur udara memiliki pengaruh dalam terjadinya proses pelapukan secara mekanis pada bebatuan. Curah hujan memiliki pengaruh pada proses terjadinya pelapukan bebatuan secara fisik dan kimia. Pada daerah tropis curah hujan dan suhu udara yang tinggi dapat menyebabkan reaksi kimia berjalan dengan cepat sehingga proses pelapukan bebatuan dapat terjadi secara intensif. Dengan adanya pristiwa yang demikian mengakibatkan banyak tanah yang terdapat pada daerah tropis yang mengalami pelapukan lanjut, memiliki unsur hara yang rendah, dan bereaksi masam.

Organisme memiliki peranan yang tidak bisa dianggap sepele dalam proses untuk membentuk tanah. Organisme hidup yang berperan dan proses pembentukan tanah terutama organisme vegetasi dan jasad renik. Vegetasi akan memberikan pengaruh pada pelapukan bebatuan secara fisik, kimia, dan organik. Jasad renik ini ikut berperan dan mempercepat proses pembusukan sisa - sisa bahan organik. Akumulasi bahan organik, siklus unsur hara, dan pembentukan struktur tanah yang stabil ini sangat dipengaruhi oleh kegiatan organisme dalam tanah.

Bahan induk ini merupakan bahan asal yang pada nantinya akan menjadi tanah. Pada umumnya tanah berasal dari batuan dan sisa - sisa bahan organik. Sifat - sifat yang dimiliki oleh dimiliki oleh bahan induk masih memiliki pengaruh terhadap proses pembentukan tanah. Susunan kimia dan mineral yang dimiliki oleh bahan induk tidak hanya berpengaruh terhadap intensitas pelapukan, tetapi terkadang juga menentukan jenis vegetasi alami yang tumbuh di atasnya. Adanya dedaunan dan ranting - ranting yang rontok atau berguguran dan sisa - sisa tanaman yang telah mati akan membentuk suatu bahan organik. Bahan organik ini dapat menjadi media kehidupan bagi jasad renik ( jasad hidup tanah ). Proses penghancuran dan penguraian yang dilakukan oleh jasad renik ini pada bahan - bahan organik akan menhasil asam - asam organik dan anorganik akan dapat menyebabkan pelapukan pada bebatuan.

Topografi ( relief ) merupakan bentuk atau keadaan suatu wilayah di permukaan bumi. Peran serta topografi dalam pembentukan tanah diantaranya [1] mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap atau ditahan oleh tanah; [2] memberikan pengaruh terhadap air tanah; [3] mempengaruhi besarnya erosi; [4] mempengaruhi gerakan air dan bahan - bahan yang terlaruh di dalam tanah.

Waktu ( lamanya proses pembentukan tanah) proses peralihan dari bahan indukan tanah sampai menjadi tanah tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Untuk menghasilkan tanah yang tebal tentunya membutuhkan waktu beratus - ratus tahun.

Sekian catatan kali ini mengenai proses pembentukan tanah

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberikan komentar dengan sopan dan tidak menyimpang dari topik tulisan.
Tolong untuk tidak menyantumkan link hidup maupun mati.
Terimakasih atas perhatiannya.