Tipe dan Pola Aliran Sungai serta Pelestarian Sungai

Sungai merupakan salah satu bentuk perairan yang terdapat di alam ini, ketika kita melihat sungai maka sungai ini mengalirkan air dari daerah yang posisinya lebih tinggi menuju ke tempat lainnya yang memiliki ketinggian lebih rendah. Biasanya ketika kita melihat sungai yang airnya mengalir di dalam pikiran menganggap hal itu merupakan hal biasa. Terus pernahkah terbesit di pikiran kita untuk mengetahui hal - hal yang berhubungan dengan sungai seperti misalnya tipe dari sungai, cara melestarikan sungai agar tetap bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup makluk hidup. Kemungkinan pemikiran yang demikian pernah terbesit pada sebagian dari kita. Meskipun demikian tidak ada salahnya apabila kita membaca dan mencari tahu informasi yang berkaitan dengan sungai seperti yang demikian. Hal - hal mengenai sungai yang menjadi pembahasan utama dari tulisan kali ini, kita akan secara bersama - sama mempelajari dan mencari tahu mengenai sungai itu memiliki tipe apa saja dan pola aliran sungai, mengenai cara untuk melestarikan sungai yang ada di alam ini untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Berbagai macam tipe sungai dan pola aliran sungai yang ada di alam

Sungai yang terdapat di alam ini memiliki berbagai macam tipe - tipe yang banyak sekali tentunya. Kali ini kita akan mengetahui berbagai macam tipe sungai yang dikelompokan berdasarkan pada genesis daerah tempat sungai tersebut berada dan pada formasi bebatuan yang terdapat di bagian bawah sungai tersebut. Tipe - tipe sungai berdasar pada genesi daerah dapat dibedakan menjadi sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen, dan sungai insekuen. Berdasar pada formasi bebatuan yang terdapat pada bawah wilayah sungai, tipe dari sungai dibedakan menjadi sungai superimposed, sungai anteseden, sungai anaklinal, sungai reserve, sungai kompoun, dan sungai komposit. Untuk pola aliran air pada sungai yang terbentuk di alam dapat dibedakan antara lain pola aliran air dendritik, trellis, paralel, radial, sentripetal, sink holes, dikotomik, anastomotik, dan bided.

Tipe sungai di alam yang dikaitkan dengan genesis daerah dari terdapatnya sungai tersebut memiliki penjelasan diantaranya, sungai konsekuen merupakan sungai yang memiliki arah aliran airnya mengikuti atau menuruni lereng - lereng asli (sejajar dengan lereng - lerengnya) yang terdapat pada permukaan bumi. Sungai konsekuen ini dibedakan menjadi dua lagi yaitu sungai konsekuen lateral dan sungai konsekuen longitudinal. Pembeda antara dua jenis sungai konsekuen ini yaitu sungai konsekuen lateral aliran airnya menuruni lereng - lereng asli sedangkan sungai konsekuen longitudinal memiliki aliran air yang menuruni bagian puncak - puncah dari pegunungan atau yang dinamakan dengan lereng - lereng antiklinal.

Sungai subsekuen memiliki aliran air yang mengikuti arah formasi daerah atau wilayah tempat terbentuknya sungai atau yang dinamakan dengan strike river. Terjadinya sungai jenis ini bilamana sungai konsekuen lateral mengalai erosi balik atau erosi mundur hingga mencapai puncak lereng yang menyebabkan sungai mengalami erosi ke arah samping dan membentuk anak sungai baru yang tegak lurus dengan sungai konsekuen. Sungai obsekuen arah aliran air yang dimiliki berlawanan dengan arah aliran air pada sungai konsekuen dan merupakan bagian dari anak sungai sebsekuen.

Sungai resekuen jenis sungai yang memiliki aliran air searah atau sejajar dengan arah aliran sungai konsekuen utama atau sungai utama, tetapi merupakan bagian dari cabang sungai subsekuen. Sungai jenis ini lebih muda dikarenakan timbulnya lebih belakangan atau akhir. Sungai insekuen mempunyai arah aliran air yang tidak menentu tidak mengikuti genesis dari daerah tempat sungai ini timbul, sehingga memempunyai bentuk aliran air seperti cabang pohon. Kurang lebih demikialah mengenai tipe sungai dan penjelasan singkatnya berdasarkan genesis daerah keberadaan sungai.

Dilihat dari formasi bebatuan di bagian bawah sungai tipe sungai beserta penjelasannya sebagai berikut, sungai superimposed mengalirnya di atas lapisan batuan sedimen datar, yang mana selanjutnya daerah tersebut mengalami proses erosi lanjut. Peristiwa atau proses erosi pada lapisan dasar yang berlansung secara tidak teratur menjadi penyebab terbentuknya sungai jenis superimposed ini. Sungai anteseden mampu mempertahankan aliran airnya pada wilayah yang mengalami pengangkatan. Ketika bagian permukaan dari wilayah sungai anteseden ini mengalami pengangkatan yang berlangsung secara lambat aliran air yang berlangsung tetap mampu dipertahankan. Sungai anaklinal merupakan jenis sungai yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan arah aliran airnya pada daerah yang mengalami pengangkatan secara lambat yang mana arang pengangkatan daerah tersebut berlawanan dengan arah aliran air pada sungai anaklinal ini.  

Jenis lainnya berdasar pada formasi batuan yang berada di bawah sungai yaitu sungai reserve yang mana tidak memiliki kemampuan atau tidak mampu mempertahankan arah aliran airnya pada dearah yang mengalami pengangkatan atau kenaikan wilayah. Pengangkatan daerah atau wilayah pada sungai reserve ini diakibatkan dengan adanya patahan atau lipatan sungai sehingga aliran airnya mengikuti kondisi kontur tanah atau wilayah telah mengalami perubahan tersebut. Sungai kompoun jenis sungai ini memiliki aliran air sungai yang berada pada daerah dengan struktur morfologi yang berbeda - beda. Dapat dikatakan juga sungai kompoun ini mengalir pada daerah yang memiliki perbedaan struktur geomorfologinya. Sungai komposit merupakan sungai yang memiliki aliran air mengalir pada daerah dengan struktur geologi yang berbeda - beda atau bermacam - macam. Sebagian besar sungai yang terdapat di alam ini termasuk ke dalam jenis sungai komposit ini.

Di alam ini sungai yang mengalir memiliki pola - pola aliran air yang bermacam - macam tipenya dikarenakan adanya perbedaan kontur tanah pada masing - masing wilayah terdapatnya aliran air sungai tersebtu, berikut ini merupakan beberapa pola aliran air sungai beserta penjelasannya. Dendritik pola aliran sungai ini memiliki bentuk yang menyerupai cabang pohon atau akar tanaman. Tempat terjadinya pola aliran sungai seperti ini biasanya pada daerah yang landai (misalnya dataran pantai dan daerah plato) yang man arus air yang mengalir tidak terlalu deras dan tidak cukup kuat untuk menempuh jarak yang lurus, jarak aliranya biasanya pendek - pendek. Pola aliran sungai dendritik ini biasanya antara aliran sungai induk dengan aliran anak - anak sungainya. Trellis merupakan pola aliran sungai yang mana antara aliran sungai induk dengan aliran sungai anaknya membentuk sudut yang tegak lurus menyerupa jeruji, biasanya bentuk pola aliran seperti ini terdapat pada daerah pegunungan lipatan.

Pola aliran sungai paralel merupakan pola aliran alir yang mana susunannya hampir sejajar antara sungai yang satu dengan sungai yang lainnya. Pola paralel ini biasanya terjadi pada daerah yang sangat luas dengan kondisi yang miring atau juga dapat dibentuk dengan kondisi daerah yang sangat miring ke arah laut. Radial juga merupakan pola aliran air sungai yang mana arah alirannya menyebar dari suatu lokasi tertentu menuju ke lokasi tertentu pula atau dapat dikatakan juga aliran sungai ini mengelilingi lereng. Pola aliran radial ini dibedakan menjadi dua yaitu radial sentrifugal dan radial sentripetal. Radial sentrifugal arah alirannya berasal dari bagian kerucut gunung berapi yang arusnya menuju menurunnya lereng gunung. Untuk radial sentripetal aliran sungai yang polannya terjadi pada bagian kawah atau cekungan gunung yang mana arah alirannya menuju menuju ke pusat cekungan atau kawah.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan sungai yang ada di alam ini

Sungai yang ada di alam ini memiliki peranan dan manfaat yang penting bagi kehidupan. Akan tetapi bilamana sungai tidak dipelihara dan dilestarikan maka menimbulkan kerugian bagi kehidupan. Kerugian ini disebabkan oleh bencana yang diakibatkan oleh sungai contohnya saja bencana banjir. Ketika terjadinya bencana banjir yang diakibatkan oleh sungai ini tentunya akan banyak kerugian yang timbul dan berpengaruhi pada kelangsungan kehidupan yang berada pada lingkungan disekitar sungai tersebut.

Adapun hal - hal yang bisa dilakukan agar sungai yang ada ini tetapi lestari sehingga tidak menimbulkan bencana yang berakibat pada kerugian. Diantara usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan sungai yaitu [1] tidak menjadikan sungai sebagai tempat untuk membuang sampah atau limbah rumah tangga; [2] sungai tidak dijadikan tempat untuk pembuangan limbah hasil industri; [3] tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah pasar maupun limbah yang berasal dari rumah sakit; [4] tidak mendirikan bangunan atau perumahan yang berada di bagian tepi sungai ataupun untuk MCK atau mandi cuci dan kakus; [5] tidak melakukan penangkapan ikan di sungai dengan menggunakan racun yang dimasukkan ke dalam air sungai. Ketika kita melakukan hal - hal tersebut maka akan dapat menjadi kelestarian sungai dan akan tetap bisa dipergunakan untuk diambil manfaatnya bagi kehidupan. Sungai yang kondisinya terpelihara akan terlihat bahwasanya airnya jernih dan bersih serta aliran air yang dimilikinya tidak banyak mengalami perubahan, baik pada musim penghujan maupun pada musim kemarau. Ketika biota yang hidup di sungai tersebut beraneka ragam ini menandakan air yang mengalir pada sungai tersebut tidak mengalami pencemaran berarti aman untuk dipergunakan.

Sekian tulisan mengenai tipe dan pola aliran sungai serta pelestarian sungai. Semoga tulisan yang sederhana ini mudah untuk dimengerti dan dipahami serta dapat memberikan manfaat tentunya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberikan komentar dengan sopan dan tidak menyimpang dari topik tulisan.
Tolong untuk tidak menyantumkan link hidup maupun mati.
Terimakasih atas perhatiannya.