Metamorfosis Bagi Makhluk Hidup

Mempelajari mengenai makhluk hidup, setiap makhluk hidup tentunya mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan dari bentuk yang sederhana sampai pada bentuk yang paling kompleks atau sampai pada bentuk yang sempurna. Tahapan - tahapan yang dilalui oleh makhluk hidup dari bentuk yang sederhana sampai pada bentuk yang kompleks atau sempurna ini pada umumnya dikenal dengan istilah metamorfosis. Di dalam catatan kali ini kita akan secara bersama - sama mempelajari mengenai hal - hal yang berhubungan dengan peristiwa atau proses metamorfosis yang dilakukan oleh makhluk hidup. Pada proses metamorfosis makhluk hidup memiliki tahapan - tahapan yang berbeda - beda setiap jenis makhluk hidup. Masing - masing tahap dari metamorfosis makhluk hidup, memiliki bentuk yang organ tubuh yang berbeda dari tahap yang satu dengan tahap yang lain. Untuk menambah pengetahuan kita mengenai proses metamorfosis yang dialami oleh makhluk hidup maka langsung saja kita bersama - sama mempelalajari mengenai apa - apa yang berkaitan dengan metamorfosis.
Metamorfosis yang dialami oleh makhluk hidup
Tahapan metamorfosis pada kupu - kupu

Mengetahui apa itu metamorfosis

Metamorfosis ada juga yang mengenal dengan istilah metabola kedua istilah ini memiliki pengertian yang sama. Proses metamorfosis dapat diartiakan sebagai suatu bentuk proses perubahan bentuk baik struktur maupun fungsi dari organ - organ tubuh makhluk hidup. Proses metamorfosis ini pada umumnya dapat dialami oleh makhluk hidup yang tergolong binatang. Binatang yang mengalami metamorfosis ini diantaranya golongan serangga dan katak. Sebagai contohnya saja tahapan atau proses metamorfosis yang terjadi pada serangga seperti yang diperlihatkan pada gambar tahapan metamorfosis kupu - kupu di atas. Tahapan metamorfosis binatang serangga kupu - kupu di atas merupakan tahapan dari metamorfosis yang secara normal atau sempurna. Kupu merupakan salah satu jenis serangga yang mengalami proses metamorfosis secara sempurna.

Pada gambar di atas diperlihatkan mengenai tahapan - tahapan yang dilakukan atau dilalui oleh makhluk hidup ketika mengalami metamorfosis secara normal atau sempurna. Proses metamorfosis yang berlangsung secara normal atau sempurna melakukan empat tahapan perkembangan seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas. Keempat dari tahapan perkembangan makhluk hidup diantaranya antara lain dimulai tahap yang pertama adalah bentuk makhluk hidup sebagai telur. Telur merupakan tahapan pertama dari proses makhluk hidup yang mengalami metamorfosis. Setelah makhluk hidup dalam bentuk telur, maka telur tersebut selanjutnya mengalami proses penetasan yang mana menghasilkan makhluk hidup dalam bentuk muda yang dinamakan dengan larva. Larva merupakan bentuk termuda dari makhluk hidup dalam proses metamorfosis, dalam tahap larva ini makhluk hidup terus berusaha mengumpulkan energi untuk menuju ke tahap selanjutnya yakni tahap bentuk kepompong atau pupa. Dalam bentuk pupa atau kepompong merupakan masa istirahat atau bertapa dari makhluk hidup untuk menuju ke tahap atau bentuk yang sempurna yaitu bentuk dewasa. Setelah tahapan pupa atau kepompong usai maka tahapan selanjutnya adalah menjadi makhluk hidup bentuk yang sempurna yakni makhluk hidup dewasa dengan bentuk tubuh yang paling lengkap dari bentuk - bentuk sebelumnya.

Metamorfosis yang dialami oleh binatang serangga ini oleh para ahli digolongkan atau dibedakan menjadi tiga golongan jenis serangga. Tiga macam golongan serangga berdasarkan proses metamorfosis yang dialami diantaranya ametabola, hemimetabola, dan holometabola.Mengenai pemaparan penjelasan dari beberapa golongan dari serangga tersebut seperti yang diterangkan pada pemaparan berikut ini. Untuk mengetahui mengenai pemaparan maksud dari berbagai jenis atau golongan dari serangga yang telah dibedakan oleh para ahli silahkan menyimak beberapa pemaparan di bawah ini.

Serangga ametabola, merupakan suatu jenis golongan serangga yang mana tidak mengalami proses metamorfosis dalam proses kehidupannya. Sebagai contoh serangga yang termasuk kedalam golongan jenis serangga yang tidak mengalami metamorfosis atau ametabola adalah serangga kutubuku. Proses yang dilalui oleh binatang serangga termasuk kedalam ametabola yaitu [1] telur serangga menetas, [2] serangga menjadi hewan kecil, [3] serangga berkembang menjadi serangga dewasa. Proses yang dialami oleh serangga ametabola tidak mengalami perubahan bentuk organ tubuh akan tetapi hanya mengalami perubahan ukuran bentuk tubuh.

Serangga hemimetabola, merupakan suatu bentuk kelompok atau golongan serangga yang mana mengalami proses metamorfosis akan tetapi metamorfosis yang dialami tidak sempurna. Contoh dari beberapa serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna diantaranya belalang, laron, dan capung. Beberapa contoh serangga tersebut mengalami metamorfosis tidak sempurna yang mana hanya mengalai tiga tahapan dalam metamorfosis. Tiga tahapan perkembangan yang dialami oleh serangga hemimetabola diantaranya [1] telur, [2] larva (nimpa), [3] imago atau dewasa. Serangga hemimetabola ini tidak mengalami tahapan pupa atau kepompong sehingga proses metamorfosis yang dialami tergolong sebagai metamorfosis tidak sempurna.

Serangga holometabola, merupakan jenis kelompok serangga yang mana mengalami proses metamorfosis sempurna. Beberapa jenis serangga yang tergolong ke dalam serangga holometabola diantaranya kupu - kupu, lalat, dan nyamuk. Serangga golongan ini mengalami metamorfosis sempurna yang mana mengalami empat tahapan perkembangan metamorfosis yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dan imago. Serangga jenis holometabola mengalami empat tahapan perkembangan dalam metamorfosis sehingga jenis metamorfosis yang dialami termasuk jenis metamorfosis sempurna.

Beberapa pemaparan yang telah dituliskan di atas merupakan beberapa penjelasan mengenai proses metamorfosis yang terjadi pada binatang serangga. Peristiwa metamorfosis ini selain dialami oleh binatang serangga juga dialami oleh binatang bertulang belakang yaitu binatang yang tergolong amfibi atau binatang yang hidup dua alam. Binatang yang bisa hidup dua alam atau amfibi ini contohnya binatang katak. Binatan katak ini mengalami proses metamorfosis dalam proses perjalanan hidupnya. Ada pun tahap metamorfosis yang dialami oleh binatang katak diantaranya yaitu [1] Telur - telur katak yang berada di dalam air yang terbungkus oleh lendir berkembang menjadi larva; [2] Larva dari binatang katak dilengkapi dengan suatu bentuk alat hisap untuk menempel pada rumput air, insang luar, dan gigi parut yang dipergunakan untuk memarut lapisan bawah daun rumput air; [3] Insang luar yang dimiliki oleh larva katak berangsur - angsur menghilang kemudian muncul insang dalam; [4] Kaki depan dari katak tumbuh dan berangsur - angsur ekor dari larva katak menyusut mengehilang dan terbentuklah katak dewasa. Bentuk dewasa dari katak sudah tidak mempunyai ekor lagi dan juga jenis makanan dari katak dewasa juga sudah mengalami perubahan. Katak dalam bentuk dewasa ini merupakan pemakan hewan atau pemangsa dan juga alat pernapasannya berubah dari insang menjadi paru - paru.    


Pertumbuhan Dan Perkembangan Makhluk Hidup

Makhluk hidup yang terdapat di alam ini ada banyak sekali jenis dan macamnya, masing - masing dari jenis makhluk hidup tersebut mengalami proses - proses atau tahap dalam menjalani kehidupan atau melangsungkan hidup. Tahapan atau proses yang dijalani oleh masing - masing makhluk hidup tersebut diantaranya proses atau fase pertumbuhan dari makhluk hidup. Disamping mengalami pertumbuhan makhluk hidup juga mengalami perkembangan yang mana kedua tahapan ini dialami oleh makhluk hidup kebanyakan pada umumnya. Kebanyakan dari makhluk hidup secara normal akan melakukan fase - fase dalam proses pertumbuhan tersebut. Fase pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh makhluk hidup ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang menjadi pengaruh dari fase - fase dalam proses kehidupan yang dialami oleh makhluk hidup. Pada catatan kali ini kita akan secara bersama - sama mengetahui mengenai pertumbuhan yang dialami oleh makhluk hidup dan perkembangan yang terjadi pada makhluk hidup. Selain itu juga kita secara bersama - sama berusaha memahami mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi fase pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh makhluk hidup. Untuk menambah wawasan lebih lanjut mengenai pertumbuhan maupun perkembangan dari makhluk hidup maka silahkan menyimak catatan kali ini secara seksama.

pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan 

Pemahaman pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh suatu organisme

Proses yang dialami oleh makhluk hidup pertumbuhan maupun perkembangan, masing - masing memiliki pemahaman yang berbeda atau tidak sama. Tahapan pertumbuhan yang dialami oleh makhluk hidup ini harus berjalan secara seimbang dengan tahapan perkembangan yang dialami oleh makhluk hidup. Masing - masing tahapan ini akan memberikan dampak yang berbeda terhadap makhluk hidup yang mengalami proses tersebut. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh makhluk hidup harus dapat berjalan secara seimbang dan sejajar agar tidak terjadi gangguan fungsional pada bagian organ - organ yang dimiliki oleh makhluk hidup.

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh makhluk hidup memiliki pengertian yang tidak sama. Pertumbuhan yang terjadi pada makhluk hidup merupakan suatu peristiwa atau tahapan perubahan ukuran dari makhluk hidup tersebut yang tidak bisa kembali pada ukuran atau bentuk semula. Sebagai contoh yang memperlihatkan tahap pertumbuhan pada makhluk hidup yaitu makhluk hidup mengalami perubahan ukuran dari ukuran kecil menjadi ukuran yang lebih besar. Selain itu juga mengalai perubahan bentuk dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks. Perkembangan harus bisa berjalan seiring dengan tahapan pertumbuhan yang terjadi pada makhluk hidup agar makhluk tersebut mejalankan kehidupannya secara normal. Pengertian dari tahapan perkembangan adalah suatu proses yang dialami oleh makhluk hidup menuju ke tahap yang lebih sempurna atau dewasa. Ketika proses perkembangan dan pertumbuhan yang dialami oleh makhluk hidup dapat berjalan secara seiring atau sejajar maka makhluk hidup tersebut daapt menjalankan kehidupannya secara normal. Sebaliknya bilamana proses pertubuhan tidak bisak berjalan seimbang dengan perkembangan yang dialami maka kehidupan dari makhluk hidup tersebut tidak akan berjalan secara normal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwasanya proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada makhluk hidup harus berjalan secara seimbang dan sejajar.
Pertumbuhan memiliki pengertian sebagai proses perubahan secara biologi yang dialami oleh makhluk hidup. Perubahan secara biologi ini berupa perubahan ukuran yang bersifat irreversibel yang memiliki arti tidak bisa kembali kebentuk awal atau semula. Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses menuju ketahap kedewasaan. Perkembangan ini tidak bisa diamati atau dilihat seperti halnya pertumbuhan, yang tidak bisa dinyatakan secara kualitatif akan tetapi dinyatakan secara kuantitatif.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh makhluk hidup

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan dari suatu organisme tentunya juga mendapat pengaruh dari berbagai faktor yang menjadikan makhluk hidup atau organisme tersebut dapat menjalani kehidupan secara normal atau bahkan sebaliknya. Faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan dari suatu organisme ada berbagai macam. Setiap faktor - faktor yang ada memberikan pengaruh yang berbeda - beda dan memiliki peranan masing - masing bagi suatu organisme yang bersangkutan. Beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan atau pun pada perkembangan suatu organisme akan sama - sama kita ketahui dalam pemaparan berikut ini.

Nutrisi atau makanan merupakan bagian dari faktor - faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan atau pun juga pada pertumbuhan makhluk hidup. Masing - masing makhluk hidup yang berada di alam ini memiliki cara pemenuhan makanan yang berbeda - beda. Perbedaan dalam pemenuhan makanan tersebut adakalanya yang dapat membuat makanannya sendiri dan ada pula yang memanfaatkan makhluk hidup lainnya untuk memenuhi makanannya. Di alam ini terdapat berbagai jenis makhluk hidup diantaranya tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Sebagai contohnya saja tumbuhan ini dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga tidak perlu menggantungkan makanannya terhadap makhluk hidup lainnya. Hewan dan manusia tidak bisa membuat makanannya sendiri tetapi memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan makanannya.

Adanya usaha dari masing - masing makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan makanannya maka makanan atau nutrisi ini juga ikut memiliki peranan penting dalam tahapan perkembangan maupun pertumbuhan bagi suatu organisme atau makhluk hidup. Ketika makhluk hidup dapat memenuhi kebutuhan akan makanan atau nutrisi yang dibutuhan untuk kehidupannya maka proses - proses yang dialami oleh makhluk hidup tersebut dapat berlangsung secara normal. Tidak ketinggalan juga pertumbuhan yang dialami oleh makhluk hidup dapat berlangsung secara normal dan wajar. Perkembangan dari makhluk hidup tersebut berjalan dengan normal untuk membuat makhluk hidup tersebut semakin lebih dewasa seimbang dengan pertumbuhan yang berlangsung. Akan tetapi juga sebaliknya bilamana kebutuhan akan nutrisi tidak bisa terpenuhi dengan cukup maka proses - proses dalam kehidupan yang dialami juga akan terkendala. Ketika terdapat kendala dalam berbagai proses kehidupan maka kehidupan dari suatu makhluk hidup tersebut juga kurang begitu bisa normal.

Lingkungan sekitar merupakan suasana di sekitar tempat hidup makhluk hidup atau suatu organisme. Lingkungan tempat hidup makhluk hidup ini memiliki beberapa komponen yang mana diantaranya air, suhu, cahaya, kelembapan, udara. Masing komponen yang sebagai penyusun dari lingkungan ini tentunya memiliki peranan atau andil dalam memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme. Kondisi dari masing - masing komponen dari penyusun lingkungan hidup yang ada disekitar makhluk hidup dapat memberikan dampak pada kondisi makhluk hidup tersebut.

Peranan dari masing - masing komponen penyusun lingkungan terhapat pertumbuhan atau perkembangan makhluk hidup diantaranya air dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Hampir sebagian besar dari tubuh makhluk hidup tersusun dari cairan, yang mana kurang lebih 80% dari tubuh makhluk hidup tersusun dari cairan. Sudah dapat diketahui bahwasanya makhluk hidup memerlukan air untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Suhu juga menjadi bagian dari komponen lingkungan yang tentukan memberikan pengaruh pada tingkat kehidupan dari makhluk hidup. Ada kalanya makhluk hidup tersebut membutuhkan keadaan suhu tertentu untuk dapat melangsungkan kehidupan. Dengan adanya suhu yang selalu berubah - ubah setiap waktunya tentunya makhluk hidup harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan suhu tersebut. Cahaya ini memberikan pengaruh yang sangat beragam pada berbagai jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang pengaruh dari cahaya ini dapat dilihat adalah pada jenis tanaman hijau atau tumbuhan. Cahaya pada tanaman hijau memberikan pengaruh pada proses pertumbuhan dan pembuatan makanan atau fotosintesis. Dalam proses fotosintesis cahaya merupakan faktor pendukung sedangkan dalam tahapan pertumbuhan cahaya menjadi faktor penghambat pertumbuhan pada tumbuhan. Kelembapan memiliki peranan dalam pertumbuhan utamanya pada tanaman akan lebih cepat menyerap air dibandingkan dengan kondisi lingkungan yang kurang lembap. Udara merupakan faktor yang ada kaitannya dengan kelembapan lingkungan, bilamana udara ini banyak mengandung uap air maka kondisi lingkungan hidup makhluk hidup menjadi lembap. Dengan demikian dapat diketahui ketika lingkungan tersebut lembah maka udara yang berada pada wilayah tersebut banyak mengandung uap air


Kerusakan Tanah Dan Usaha Melindungi Tanah Dari Kerusakan

Kerusakan Tanah Dan Usaha Melindungi Tanah Dari Kerusakan

Tanah merupakan bagian dari alam yang memiliki peranan bagi kehidupan makhluk hidup, yang mana peranannya tidak bisa dianggap remeh. Kerusakan juga dapat terjadi pada tanah bilamana tanah yang terdapat di alam dibiarkan begitu saja tanpa adanya usaha yang memelihara kelestarian dari tanah tersebut. Kerusakan yang terjadi pada tanah ada berbagai macam jenis yang disebabkan oleh berbagai macam faktor yang berbeda - beda. Dikarenakan tanah juga dapat mengalami kerusakan maka diperlukan suatu usaha untuk menjaga agar tanah tetap lestari dan bisa dipergunakan oleh makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan. Pada catatan kali ini kita akan secara bersama - sama untuk mempelajari mengenai macam - macam kerusakan pada tanah beserta usaha - usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga agar tanah tetap lestari guna memenuhi kebutuhan kehidupan makhluk hidup. Bilamana tanah tetap dalam kondisi yang lestari maka untuk kehidupan pada masa yang mendatang, tanah akan dapat menjalankan peranannya dengan baik. Untuk menambah informasi mengenai berbagai macam kerusakan yang dapat terjadi pada tanah dan usaha - usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian tanah, silahkan menyimak catatan kali ini dengan seksama.

Mengetahui macam – macam kerusakan yang terjadi pada tanah

Kerusakan yang dapat terjadi pada tanah ada berbagai macam jenisnya, setiap jenis dari kerusakan tanah ini dapat menyebabkan akibat yang berbeda – beda. Kerusakan yang dialami oleh tanah tentunya dapat mempengaruhi kualitas dari lingkungan hidup tempat tanah tersebut. Hal - hal yang dapat mempengaruhi tingkat kualitas dari tanah diantaranya erosi tanah, lahan kritis, dan pencemaran tanah. Beberapa hal yang telah disebutkan tersebut bisa menyebabkan tingkat kualitas yang dimiliki oleh tanah dapat berkurang bahkan tanah dapat mengalami kerusakan. Bilamana kualitas yang dimiliki oleh tanah mengalami penurunan bahkan sampai rusak maka tanah tersebut tidak akan mampu memberikan manfaatkan bagi kehidupan makhluk hidup secara sempurna. Mengenai pengertian dari beberapa hal yang menyebabkan tanah menjadi rusak yang telah disebutkan sebelumnya, maka penjabarannya seperti yang diterangkan berikut ini.

Erosi tanah, juga merupakan hal yang dapat membuat kualitas tanah berkurang. Peristiwa erosi tanah ini dapat mengakibatkan kandungan zat – zat bermanfaat yang terkandung dalam tanah mengalami perpindahan tempat sehingga tanah yang mengalami erosi tersebut akan mengalami penurunan kualitas. Dengan kata lain semakin sering tanah mengalami erosi maka tanah tersebut semakin berkurang zat – zat manfaat yang berada dalam tanah tersebut. Pengertian dari peristiwa erosi tanah adalah tanah mengalami pengangkutan terutama pada bagian lapisan – lapisan atas tanah, sehingga bagian – bagian atas tanah yang mengandung zat – zat bermanfaat bagi kehidupan mengalami pengendapan ke lain tempat.

Ada pun erosi tanah ini terdiri dari berbagai macam atau jenis erosi yang berdasar pada faktor yang menjadi penyebab timbulnya erosi. Beberapa jenis erosi tanah tersebut diantaranya ablasi, deflasi, eksarasi, dan abrasi. Ablasi, merupakan bagian dari bentuk erosi tanah yang mana penyebabnya adalah tenaga air. Jenis erosi ini sering terjadi pada wilayah yang memiliki kandungan curah hujan yang tinggi. Dengan kandungan curah hujan tinggi yang maka persedian air di daerah tersebut banyak sehingga aliran airnya juga deras sehingga banyak tanah yang terhanyut atau terbawa ketika air mengalir menuju daerah lain. Bagian tanah yang lebih mudah terbawa oleh aliran air yang mengalir merupakan bagian tanah lapisan atas yang banyak mengandung unsur hara yang bermanfaat bagi tumbuhan. Jadi ketika unsur hara ikut berpindah ketempat lain maka kualitas tanah yang alami erosi mengalami penurunan. Deflasi, dinamakan juga dengan istilah korasi yang diartikan sebagai erosi yang disebabkan oleh tenaga angin. Erosi yang terjadinya disebabkan oleh tenaga angin, pada umumnya paling banyak terjadi di daerah gurun atau wilayah yang memiliki iklim kering. Pada suatu daerah yang memiliki iklim kering dan angin yang tinggi maka tanah atau pasir dapat terbawa oleh angina menuju atau berpindah ke lain tempat. Eksarasi, juga merupakan bagian dari jenis erosi tanah yang mana penyebabnya adalah tenaga gletser atau gunungan es yang mengalami pencairan. Dengan kata lain pengertian dari gletser adalah kikisan massa salju yang bergerak menuruni suatu daerah yang berbentuk lereng. Abrasi, dapat diartikan sebagai bentuk dari erosi tanah yang mana disebabkan oleh tenaga gelombang air laut. Jenis erosi erosi dapat dilakukan pencegahan dengan cara melakukan penanaman tanaman bakau di bagian wilayah pinggir pantai. Dengan diadakan penanaman tanaman bakau maka tanah yang terdapat di pinggir pantai tidak akan mudah untuk terbawa oleh air laut.

Lahan kritis, merupakan salah satu bentuk dari kerusakan yang dialami oleh tanah. Kerusakah jenis ini merupakan suatun bentuk kerusakan yang mana tanah telah mengalami kerusakan dengan kehilangan atau mengalami penurunan kemapuan kesuburannya. Ketika tanah mengalami gangguan pada kemampuan kesuburan yang dimiliki maka tanah akan mengalami penurunan fungsi sebagai sarana pendukung kehidupan. Bilamana tanah ini mengalami penurunan bahkan sampai kehilangan peranannya dalam mendukung kehidupan, maka proses kehidupan di lingkungan tersebut akan terganggu dan otomatis tidak akan bisa berjalan secara normal. Lahan kritis ini tentunya tidak serta merta terjadi begitu saja akan tetapi tentunya ada penyebabnya yang bisa mengakibatkan tanah menjadi lahan kritis.

Ada pun beberapa penyebab dari tanah bisa menjadi lahan kritis diantaranya terjadinya penebangan hutan secara sembarangan dan juga adanya kegiatan penambangan secara liar yang dilakukan oleh manusia yang kurang bertanggungjawab. Penebangan hutan yang membabi buta atau sembarangan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hutan. Hutan mangalami kerusakan sehingga fungsi hutan bagi kehidupan pun juga mengalami gangguan yang mana dapat mengganggu keseimbangan lingkungan hidup. Selain adanya penebangan hutan secara sembarangan, kerusakan hutan juga dapat disebabkan oleh adanya kebakaran hutan, adanya pertanian yang dilakukan secara berpindah – pindah, kegiatan pemanfaatan hutan tanpa adanya usaha untuk melestarikan hutan, dan masih banyak lagi. Kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh manusia juga bisa mengakibatkan tanah menjadi lahan kritis. Pengambilan bahan tambang dari tanah tanpa dilakukan pengelolaan lingkungan yang baik tentunya akan berdampak buruk bagi tanah yang di tambang tersebut. Proses penambangan yang dilakukan ini melakukan pangambilan bahan – bahan yang ada di dalam tanah kemudian dipindah tempatkan sehingga kandungan tanah menjadi berkurang. Selain itu proses atau kegiatan penambangan ini juga menyebabkan hilangnya vegetasi penutup lahan, perubahan topografi dan perubahan struktur tanah. Hal yang demikian inilah yang dapat menyebabkan bahwasanya kegiatan penambangan yang dilakukan oleh manusia dapat mengakibatkan timbulnya lahan kritis sehingga tanah menjadi berkurang kualitasnya.

Pencemaran tanah, juga merupakan salah satu bagian dari bentuk kerusakan yang dialami oleh tanah. Bilamana tanah ini sudah tercemar berarti kandungan zat yang terkandung di dalam tanah sudah bercampur dengan bahan lainnya yang bahkan dapat menyebabkan tanah menjadi kurang bermanfaat. Dapat didefinisikan bahwasanya pencemaran tanah merupakan suatu bentuk gangguan keseimbangan tanah akibat masuknya polutan akibat dari kegiatan manusia. Polutan merupakan bahan atau benda yang menjadi penyebab pencemaran tanah, baik prosesnya secara langsung maupun tidak langsung. Polutan yang masuk ke dalam tanah ini tidak dapat diurai oleh bakteri atau organisme pengurai sehingga polutan tidak bisa menyatu dengan tanah

Ada beberapa macam yang tergolong sebagai polutan tanah, diantaranya limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Berbagai macam limbah yang ada tersebut menjadi satu atau masuk ke dalam tanah sehingga zat yang ada di dalam tanah menjadi tercampur dengan polutan tersebut. Percampuran antara zat yang alami di dalam tanah dengan polutan tersebut menjadikan keseimbangan tanah yang sudah terbentuk menjadi terganggu. Bilamana peristiwa atau kejadian yang demikian terus terjadi maka kualitas tanah juga akan mengalami perubahan dan bahkan dapat menyebabkan tanah mengalami kerusakan. Dalam penjelasan berikut ini akan dipaparkan mengenai penjabaran dari beberapa limbah yang termasuk polutan di atas.

Limbah domestik, termasuk benda atau bahan tidak pakai yang mana dihasilkan oleh hasil - hasil sisa kegiatan rumah tangga. Berarti limbah domestik ini merupakan hasil - hasil barang sisa dari kegiatan kehidupan sehari - hari. Limbah industri, merupakan termasuk barang - barang sisa yang mana dihasilkan dari sisa - sisa pembuangan proses atau kegiatan industri (baik industri berskala besar maupun industri berskala kecil). Limbah yang dihasilkan dari proses atau kegiatan industri ini digolongkan menjadi dua yakni limbah industri padat dan limbah industri cair. Pada umumnya limbah industri memiliki dampak yang lebih berbahaya dibandingkan dengan limbah domestik. Limbah industri ini dapat berasal dari berbagai bahan kimia yang berbahaya dan memiliki dampak merusak lingkungan. Limbah pertanian, merupakan suatu limbah yang mana dihasilkan dari pupuk kimia atau pupuk buatan dari bahan kimia yang dipergunakan dalam kegiatan pertanian. Penggunaan pupuk buatan atau pupuk kimia secara berlebihan dalam waktu terus - menerus dapat menyebabkan kondisi tanah menjadi rusak dan dapat merusak kesuburan tanah secara alami. Selain itu penggunaan bahan kimia yang berlebihan dalam kegiatan pertanian dapat menyebabkan hama - hama tanaman mengalami mutasi menjadi sulit untuk dikendalikan secara alami.

Usaha mencegah dan melindungi tanah dari kerusakan

Tanah dapat mengalami kerusakan, untuk dapat mempertahankan peranan tanah dalam kehidupan makhluk hidup tentunya perlu dilakukan usaha untuk mencegah dan melindungi kondisi tanah supaya tidak rusak dan bisa tetap dipergunakan untuk kehidupan sehari - hari. Dalam mencegah dan melindungi tanah dari kerusakan tentunya ada beberapa macam usaha yang dapat dilakukan diantaranya dengan menggunakan berbagai macam metode yaitu metode mekanik, vegetatif, dan kimia. Dari masing - masing metode yang dipergunakan tersebut tentunya dapat dikembangkan menjadi berbagai macam usaha yang dapat diterapkan untuk menjaga kelestarian tanah. Berbagai macam usaha atau upaya guna melindungi tanah dari kerusakan tentunya bisa kita semua pelajari agar tanah yang terdapat di lingkungan sekitar kita bisa tetap lestari dan tetap bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Usaha - usaha untuk menjaga fungsi dari tanah agar tetap dapat menjalankan fungsinya sebagai mana mestinya diantaranya dengan menggunakan metode mekanik yaitu terracering, cekdam, guludan, contour tillage. Ada juga yang menggunakan metode vegetatif  yaitu penghijauan, rotasi tanaman, reboisasi, penanaman tanaman penutup, penanaman tanaman berbasis, penanaman sejajar garis kontur. Usaha untuk mencegah kerusakan tanah dengan menggunakan metode kimia yaitu usaha untuk menjaga maupun memperbaiki struktur tanah dengan menggunakan bahan - bahan kimia tertentu. Sebagai contohnya bahan kimia yang efektif dan biasa dipergunakan untuk memperbaiki struktur tanah yakni bitumen, krilium, soil conditioner. Untuk mengetahui mengenai penjelasan atau pemaparan dari berbagai usaha dalam melindungi tanah dari berbagai kerusakan maka bisa menyimak dalam pemaparan berikut ini.

Metode mekanik untuk menjaga tanah dari kerusakan merupakan suatu usaha dengan menerapkan tindakan langsung pada tanah guna membuat kondisi tanah tetap terjaga. Terracering dinamakan juga dengan penterasan lahan miring atau lereng yaitu usaha yang dipergunakan untuk mengurangi panjang lereng atau mengurangi tingkat kemiringan lereng. Upaya seperti ini dapat menghambat aliran dari air permukaan sehingga dapat mengurangi tingkat erosi yang dialami oleh tanah. Pembuatan cekdam atau biasanya dikenal dengan nama bendungan kecil, tujuan dari pembuatan cekdam ini adalah untuk membendung aliran air permukaan. Bagian tanah yang mengalami erosi oleh air permukaan akan tertahan pada bagian - bagian parit dari cekdam sehingga material tanah yang subur tidak akan hilang dari tanah dan tanah akan tetap subur karena material kesuburan tanah tidak ikut terbawa oleh erosi tanah yang disebabkan oleh air permukaan. Karena material kesuburan yang dimiliki oleh tanah tetap atau mengumpul pada parit - parit cekdam sehingga tanah akan tetap subur dan bisa dipergunakan untuk kehidupan. Guludan atau pematang berfungsi atau bertujuan untuk menahan laju air permukaan sehingga dengan kondisi laju air permukaan tertahan maka memperbesar kemungkinan air untuk meresap ke dalam tanah. Cara pembuatan guludan ini seperti membuat bentuk tanggul - tanggul kecil. Contour tillage dapat juga diartikan dengan pengelolaan tanah sejajar dengan garis kontur

Kesuburan Tanah Dan Bercocok Tanam

Kesuburan Tanah Dan Bercocok Tanam

Usaha bercocok tanam pada umumnya dilakukan oleh pada petani, yang mana para petani ini usahanya menanam berbagai macam atau jenis tanaman guna memenuhi keperluah hidup sehari - hari. Untuk melakukan usaha bercocok tanam tentunya ada erat kaitannya dengan kesuburan tanah yang dipergunakan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bercocok tanam. Kesuburan tanah ini bisa memberikan pengaruh kepada tingkat keberhasilan dari tanaman yang ditanam pada lahan atau tanah tersebut. Dengan demikian tentunya ketika akan melakukan usaha bercocok tanam, terlebih dahulu harus berusaha mempelajari mengenai hal - hal yang berkaitan dengan kesuburan tanah. Ketika kita mempelajari mengenai hal - hal yang berhubungan dengan kesuburan tanah tentunya kita juga harus berusaha mempelajari cara untuk memperbaiki atau meningkatkan tingkat kesuburan tanah. Pada catatan kali ini kita akan secara bersama - sama mempelajari mengenai faktor - faktor yang memberikan pengaruh terhadap kesuburan tanah.

Memahami mengenai kesuburan tanah yang terdapat di alam

Tanah yang subur tentunya akan memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan makhluk hidup yang ada di lingkungan tersebut. Kesuburan tanah ini merupakan tingkat kemampuan tanah agar dapat dipergunakan atau dimanfaatkan untuk keperluan hidup sehari - hari. Tanah yang kondisinya subur cocok dipergunakan untuk kegiatan bercocok tanam sehingga bisa dipergunakan untuk menanam berbagai macam tanaman, sehingga bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari - hari. Tentunya untuk mendapatkan tanah yang subur ada beberapa aspek yang harus dipenuhi oleh tanah tersebut sehingga bisa membuat tanah tersebut tergolong tanah yang subur. Dalam membahas mengenai kesuburan tanah objek utamanya adalah tanah sedangkan tanaman yang ditanam pada tanah tersebut dapat dipergunakan sebagai indikator untuk mengetahui tingkat kesuburan dari tanah tersebut. Semakin bagus dari tanaman yang ditanam pada tanah tersebut berarti menandakan tanah tersebut memiliki tingkat kesuburan yang bagus. Akan tetapi sebaliknya bilamana tanaman yang ditanam tidak bisa tumbuh dengan baik maka kondisi tanahnya bisa didapatkan kesimpulan bahwa tingkat kesuburannya kurang subur atau kurang baik.

Di dalam bidang ilmu pengetahuan ada suatu disiplin ilmu sendiri yang mempelajari mengenai tanah disiplin ilmu tersebut disebut dengan ilmu tanah. Ilmu tanah ini mempelajari mengenai segala sesuatu yang terdapat kaitannya dengan tanah. Tanah ini memiliki peranan yang sangat penting hal penyerapan air yang terdapat di alam dan menekan masalah yang berkaitan dengan peristiwa erosi. Meskipun demikian tanah sendiri juga dapat mengalami erosi yang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Tanah yang terdapat di alam ini pada setiap wilayah memiliki komposisi penyusun tanah yang tidak sama atau berbeda. Pada umumnya semua tanah mengandung komposisi yang kurang lebih sama yang selalu ada yakni udara dan air. Tingkat kesuburan tanah yang terdapat bebas di alam ini tergantung pada tingkat kandungan air, oksigen, unsur hara, kondisi fisik, dan unsur toksik (zat penghambat) yang terdapat pada tanah tersebut.

Air, merupakan bagian dari unsur yang menjadi penentu atau dapat memepengaruhi tingkat kesuburan dari tanah. Air ini terdapat secara bebas dan tersedia secara alami di alam, meskipun demikian tidak jarang dari tanah yang tidak dapat menyediakan air yang cukup untuk kehidupan yang berlangsung di atasnya. Tanah yang memiliki kesuburan baik ini tentunya dapat memberikan kesedian air yang cukup untuk kehidupan yang berada di atas tanah tersebut. Kelebihan atau kekurangan ketersediaan air yang dimiliki oleh tanah tersebut akan dapat memberikan pengaruh bagi kelangsungan kehidupan pada tanah tersebut. Dengan demikian ketersedian air yang disediakan oleh tanah memang sebaiknya sesuai dengan kebutuhan dari kehidupan yang terdapat pada tanah tersebut.

Ketersediaan air yang dimiliki oleh tanah ini tentunya akan memberikan pengaruh pada tingkat tumbuh pada tumbuhan pertanian. Selain itu keadaan air yang dimiliki oleh tanah ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, yang mana suhu udara keadaan atmosfer juga dapat memberikan pengaruh mengenai cepat lambatnya air tersebut hilang dari tanah, banyak sedikitnya air yang diperlukan oleh suatu tanaman pertanian. Ada kalanya air yang terdapat di tanah ini dilakukan pembuangan, usaha pembuangan air ada kaitannya dengan keperluan untuk penggunaan oksigen. Pada hakikatnya tanaman pertanian dipengaruhi oleh ketersediaan air pada tanah yang dipergunakan untuk kegiatan pertanian tersebut. Pada umunya ketika ketersediaan air pada suatu tanah kekurangan maka adapun tanaman pertanian akan dibatasi, karena bilamana kekurangan air maka tanaman pertanian akan mengalami gangguan pada tingkat pertumbuhannya.

Oksigen, juga merupakan unsur di alam yang memiliki peranan sebagai penentu dari tingkat kesuburan dari suatu tanah. Oksigen ini juga memberikan pengaruh terhadap tingkat kehidupan dari lingkungan di sekitar tanah tertentu. Makhluk hidup pada utamanya memerlukan lingkungan yang memiliki ketersediaan oksigen yang cukup, ketersediaan oksigen ini dipergunakan untuk melakukan proses pembakaran secara fisiologi atau fotosintesis. Bilamana dalam proses pertumbuhan tanaman ketersediaan dari oksigen terganggu maka akar akan kekurangan oksigen dan berdampak pada proses respirasi terganggu. Dengan kondisi yang seperti ini tentunya akan memberikan dampak yang kurang baik pada proses penyerapan bahan - bahan organik dari dalam tanah yang dipergunakan untuk proses pembakaran fisiologis atau fotosintesis. Bilamana proses fotosintesis pada tumbuhan terganggu maka kesehatan yagn dimiliki oleh tanaman juga mengalami gangguan. Akar yang dimiliki oleh tanaman ini memiliki lubang - lubang kecil yang mana dinamakan dengan lentisel dan dipergunakan oleh tanaman untuk melakukan pertukaran udara dan oksigen dapat melakukan proses difusi masuk ke dalam sel - sel tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan proses pernapasan atau respirasi.

Unsur - unsur hara, kesuburan yang dimiliki oleh tanah ini tidak kalah pentingnya juga dipengaruhi oleh beberapa unsur hara esensial yang terkandung di dalam tanah tersebut. Unsur - unsur hara yang dimiliki oleh tanah juga ikut memberikan pengaruh pada tingkat kesuburan dari tanah tersebut. Dewasa ini dapat diketahui bahwasanya ada enam belas jenis unsur hara yang dapat memberikan pengaruh penting pada kualitas dari tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut. Beberapa unsur hara tersebut diantaranya dapat dibedakan menjadi unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperluakan dalam jumlah banayak atau besar, sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah kecil atau sedikit. Unsur hara yang tergolong ke dalam unsur makro diantaranya nitrogen, posfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Adapun unsur hara yang termasuk ke dalam unsur hara mikro diantaranya mangan, besi, boron, seng, tembaga, molybdenum, dan klor. Kebanyak atau sebagian besar dari unsur hara baik mikro atau pun makro diperoleh dari tanah. Selain itu ada juga unsur hara yang diperoleh dari udara yakni hidrogen, oksigen, dan karbondioksida dipergunakan oleh tanaman dalam melakukan proses fotosintesis. Tidak semua dari unsur hara yang diperlukan oleh tanaman ini dapat dipenuhi oleh tanah akan tetapi tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang baik tentunya mengandug atau dapat menyediakan sebagian besar dari unsur - unsur yang diperlukan oleh tanaman.