Mempelajari Klasifikasi Jenis Iklim Yang Ada Di Bumi

Iklim yang terjadi di Bumi ini bermacam - macam yang dipengaruhi oleh adanya rotasi bumi, revolusi bumi, dan perbedaan posisi garis lintang untuk tiap - tiap wilayah yang ada di Bumi. Pada kesempatan kali ini kita akan sama - sama belajar mengenai penglasifikasian atau klasifikasi iklim yang terjadi di Bumi ini. Proses pengelompokan atau penglasifikasian iklim yang terdapat di alam ini tentunya dengan mengacu pada beberapa faktor yang menjadi pembeda antara jenis iklim yang satu dengan jenis iklim yang lainnya. Langsung saja silahkan disimak catatan kali ini yang menyajikan mengenai beberapa klasifikasi atau jenis iklim yang terdapat di Bumi berdasarkan pada teori yang dipergunakan oleh para ahli.

Klasifikasi tipe iklim yang terjadi di alam (Bumi)

Di alam ini terjadinya iklim pada masing - masing wilayah tentunya disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan iklim pada suatu tempat tidak sama atau mengalami perbedaan dengan iklim yang terjadi di lain tempat. Perbedaan mengenai iklim yang terjadi tersebut menjadikan iklim yang ada di alam ini dapat diklasifikasik menjadi berbagai macam tipe iklim. Pengelompokan iklim yang terjadi di alam ini ada yang berdasarkan pada kondisi alam yaitu berdasar pada letak astronomis dan ketinggian tempat yang dimiliki oleh suatu wilayah tersebut. Selain berdasar pada kondisi alam yang dimiliki oleh suatu wilayah, penglasifikasian iklim juga berdasar pada pendapat atau hasil penelitian dari para ahli.

Klasifikasi iklim berdasar pada kondisi astronomis wilayah dan ketinggian dari wilayah digolongkan menjadi iklim matahari, iklim fisis, dan iklim musimIklim matahari merupakan jenis iklim yang mana cara pembagian wilayah iklimnya dengan melihat banyak sedikitnya daerah tersebut mendapatkan penyinaran dari cahaya matahari. Berdasar dari teori para ahli bahwasanya daerah yang semakin jauh dari wilayah garis khatulistiwa Bumi akan mendapatkan lebih sedikit penyinaran oleh matahari. Hal ini dikarenakan sudut datang penyinaran dari matahari ke daerah yang jauh dari wilayah khatulistiwa memiliki nilai sudut datang yang lebih besar jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih dekat dengan khatulistiwa Bumi. Iklim matahari ini dapat di bagi lagi dengan berdasar pada satu teori yang menyatakan "bahwa suhu atau temperatur udara semakin rendah apabila letak atau posisi dari tempat tersebut semakin jauh dari khatulistiwa". Ada juga ahli yang menyatakan bahwasanya iklim matahari ini merupakan iklim teoritis. Pada kenyataannya ada beberapa tempat di planet bumi ini yang keadaan temperatur udaranya menyimpang dari teori tersebut.

Pembagian iklim matahari berdasarkan teori yang telah disebutkan sebelumnya digolongkan menjadi beberapa jenis iklim lagi diantaranya, iklim tropis merupakan iklim yang wilayahnya terletak diantara garis lintang 23,5 derajat LU - 23,5 derajat LS. Ciri - ciri yang dimiliki oleh iklim ini yaitu memiliki keadaan suhu udara yang selalu tinggi dan juga memiliki curah hujan yang tinggi (memiliki banyak curah hujan). Iklim subtropis jenis iklim yang daerahnya terdapat diantara garis lintang 23,5 derajat sampai 35 derajat baik pada belahan bumi sebelah utara maupun pada belahan bumi sebelah selatan. Jenis iklim ini memiliki ciri yang mana tekanan udara pada daerat tersebut selalu tinggi dan dalam keadaan kering. Dikarenakan itulah pada daerah dengan iklim jenis ini banyak ditemukan gurun pasir dan sabana. Iklim sedang terdapat pada tempat yang posisinya diantara 35 derajat sampai 66,5 derajat baik pada belahan bumi bagian utara maupuan belahan bumi sebelah selatan. Ciri yang dimiliki oleh iklim jenis ini, daerah yang memiliki iklim ini mempunyai empat musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Iklim kutub atau iklim dingin jenis iklim yang mana daerahnya terletak diantara 66,5 derajat sampai 90 derajat, baik terletak pada belahan bumi utara maupun selatan. Ciri yang dimiliki oleh jenis iklim ini yaitu memiliki suhu udara yang sangat dingin.

Iklim Fisis juga bagian dari jenis iklim berdasarkan pada kondisi astronomis dari suatu wilayah. Iklim fisis ini jenis iklim yang mana dipengaruhi oleh faktor keadaan alam sekitar. Faktor keadaan alam meiliputi daratan, lautan, dataran tinggi, pegunungan, pepohonan, dataran rendah, suhu udara, dan keadaan geografis yang dimiliki oleh suatu wilayah. Berdasar pada keadaan alam yang berbeda - beda di setiap wilayah yang ada di Bumi iklim jenis ini tentunya masih dapat di bagi lagi.

Pembagian jenis - jenis dari iklim fisis diantaranya iklim darat (kontinental), iklim laut, iklim dataran tinggi, dan iklim pegunungan. Iklim darat yang disebut juga dengan iklim kontinental timbul di wilayah yang sangat luas dan angin yang terpengaruh dengan adanya iklim ini adalah angin darat yang memiliki kondisi kering. Pada daerah yang memiliki iklim ini pada siang hari kodisinya sangat panas sedang pada malam hari kondisinya sangat dingin. Pada daerah ini memiliki curah hujan yang rendah dan kadang - kadang juga juga dapat terbentuk suatu bentuk gurun pasir. Contoh beberapa daerah di Bumi yang memiliki iklim darat ini diantaranya Gobi, Tibet, Australia Tengah, Sahara, dan Arab. Iklim laut jenis iklim ini memiliki ciri - ciri yang mana memiliki curah hujan yang tinggi. Angin yang berpengaruhi pada daerah yang memiliki kondisi iklim dengan kategori iklim ini adalah angin laut yang mana kodisi anginnya lembab. Daerah di Bumi ini yang kondisi iklimnya termasuk ke dalam iklim laut ini diantaranya daerah di kawasan benua eropa yang termasuk daerah tropis dan subtropis. Iklim dataran tinggi daerah yang tergolong memiliki kondisi iklim dataran tinggi ini pada umumnya mempunyai kondisi yaitu pada daerah tersebut mengalami perubahan suhu udara secara harian dan tahunan, tekanan udara pada pada deerah tersebut relatif rendah, sinar matahari pada daerah tersebut panas dan terik serta kodisi udaranya hanya mengandung uap air yang sedikit. Iklim pegunungan merupakan iklim yang terjadinya berada di daerah pegunungan yang mana kodisi yang ada di daerah pegunungan udaranya sejuk dan juga sering turun hujan. Pada daerah pegunungan ini sering terjadi turun hujan yaitu kejadian hujan yang mana dikarenakan adanya pergerakan awan yang naik lereng pegunungan menuju ke puncah dan mengalami peristiwa kondesasi dan inilah yang dinamakan dengan hujan orografis.

Iklim musim merupakan jenis iklim yang dipengaruhi oleh kondisi astronomis suatu wilayah khususnya kondisi geografis dari wilayah tersebut. Sebagai contohnya negara Indonesia yang mana letak geografisnya diapit oleh benua Asia pada sebelah utara sedangkan dari sebelah selatan diapit oleh benua Australia, tentunya kodisi yang demikian ini menjadikan wilayah Indonesia memiliki iklim musim. Iklim musim yang ada ini berkaitan erat dengan pola bertiupnya angin musim yang ada di Indonesia. Ketika pada waktu bertiupnya angin musim timur maka di wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan musim penghujan di wilayah Indonesia terjadi ketika angin musim barat mulai bertiup.

Klasifikasi dari jenis iklim berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ahli dapat dikelompokan menjadi iklim Koppen, iklim Schamidt - Ferquson, iklim Oldman, dan iklim Yunghunh. Iklim Koppen merupakan iklim yang dikemukakan oleh seorang ahli yang berkebangsaan Jerman yaitu Wladimir Koppen. Pengelompokan iklim ini didasarkan pada temperatur atau suhu dan curah hujan yang terdapat pada suatu tempat. Teori klasifikasi Koppen merupakan teori yang paling digunakan oleh kebanyakan orang. Teori dari ahli ini membagi iklim yang ada di Bumi menjadi lima tipe iklim diantaranya. [1] Iklim A atau iklim hujan tropis, iklim kategori ini memiliki ciri - ciri : suhu udara terdingin bulangan lebih dari delapan belas derajat celcius; memiliki curah hujan tahunan yang relatif tinggi; memiliki besar curah hujan bulanan lebih dari enam puluh milimeter. [2] Iklim B atau iklim gurun/kering, iklim tipe ini memilik ciri: kondisi curah hujan pada daerah tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan kondisi penguapan yang terjadi. [3] Iklim C atau iklim sedang basah, iklim tipe ini memiliki ciri - ciri : kondisi pada daerah yang memiliki iklim tipe ini mempunyai suhu bulanan terdingin minus tiga derajat celcius sampai minus delapan belas derajat celcius. [4] Iklim D atau iklim dingin, ciri - ciri yang ada pada iklim tipe ini adalah : suhu atau temperatur terdingin kurang dari minus tiga derajat celcius dan termperatur bulanan terpanas lebih dari sepuluh derajat celcius. [5] Iklim E atau iklim kutub, iklim tipe ini mempunyai tanda yaitu : bulan terpanas mempunyai suhu kurang dari sepuluh derajat celcius.

Cukup sekian dahulu catatan mengenai klasifikasi tipe Iklim yang ada di Bumi. Bilamana ada pertanyaan atau tambahan jangan sungkan dan jangan ragu untuk menuliskannya dalam kotak komentar agar dibahas secara bersama - sama. Semoga catatan yang seadanya ini bisa diambil manfaatnya.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberikan komentar dengan sopan dan tidak menyimpang dari topik tulisan.
Tolong untuk tidak menyantumkan link hidup maupun mati.
Terimakasih atas perhatiannya.