Menambah Pengetahuan Mengenai Angin

Mempelajari dan mencari informasi yang berkaitan dengan alam, salah satu yang akan menjadi tema dari artikel atau catatan kali ini mengenai selu - beluk mengenai angin. Hal - hal yang berkaitan dengan angi meliputi dari sifat angin, jenis atau macam - macam angin, prosesnya terjadi angin, alat untuk mengukur angin dan pemanfaatan dari energi yang dihasilkan oleh angin. Mengenai angin tentunya kita sering mendengar atau membaca mengenai kata angin tersebut atau bahkan kita pernah mengamati sendiri tentang keberadaan angin ini. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar bersama untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita bersama mengenai alam khususnya mengenai angin. Langsung saja mari kita cari tahu mengenai hal - hal yang berkaitan dengan angin.

Ayo cari tahu apa pengertian dari angin ?

Angin dapat dikatan sebagai bagian dari udara. Udara di alam ini mengalami pergerakan dari tempat yang memiliki tekanan udaranya tinggi menuju ke tempat yang tekanan udaranya lebih rendah. Selain karena tekanan pergerakan udara ini secara tidak langsung juga di pengaruhi oleh adanya pergerakan rotasi dari planet bumi yang kita tempati ini. Angin secara kasaran dapat diartikan sebagai suatu udara yang bergerak. Untuk pengertian angin secara detail atau lengkap, angin merupakan udara di alam yang bergerak dari tempat yang memiliki tekanan udara yang tinggi menuju ke tempat yang memili tekanan udara lebih rendah dan juga dipengaruhi oleh adanya gerak rotasi bumi. Kurang lebih pengertian dari angin seperti demikian, jadi angin itu juga merupakan sebuat udara tetapi udara yang mengalami perubahan tempat atau bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara.

Mengamati dan mencari tahu sifat yang dimiliki oleh angin

Oke sebelumny kita telah mengetahui mengenai pengertian dari angin, bahwasanya angin tersebut merupakan udara yang mengalami pergerakan disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara pada suatu tempat. Selanjutnya disini kita kita akan secara bersama untuk mencari tahu apa saja sifat yang dimiliki oleh angit tersebut. Kita dapat melakukan pendefinisian secara pribadi menurut pendapat kita masing - masing atau kita dapat mencari dari sumber yang relevan.

Sifat angin berdasarkan dari sumber yang telah dibaca oleh penulis yaitu pertama angin ini menyebabkan suatu tekanan. Tekanan yang ditimbulkan oleh angin ini diperuntukan bagi tempat yang memiliki keadaan berlawanan dengan arah bertiupnya angin tersebut. Kedua angin dapat mempercepat proses pendinginan dari suatu benda yang memiliki suhu tinggi (panas). Ketika angin bertiupa pada benda yang memiliki suhu tinggi maka tekanan yang dipengaruhi oleh suhu dari benda tersebut lama - kelamaan akan berkurang, selanjutnya suhu benda mengalami penuruna. Ketiga angin ini memiliki kecepatan dan arah bertiup yang beragam dari tempat yang berbeda dan waktu yang tidak sama.

Berdasarkan pengamatan, angin ini memiliki sifat yaitu bentuknya atau wujudnya kasat mata yang mana dapat diartikan warna dan bentuk dari angin tersebut tidak tampak oleh pengelihatan kita. Angin ini mengalai perpindahan tempat, karena pendefinisian darin angin merupakan udara yang bergerak berarti mengalami perpindahan tempat tentunya. Selanjutnya angin ini memberikan tekanan, disini ketika angin bergerak tentunya mengakibatkan tekanan yang bertambah pada suatu tempat. Demikianlah sifat angin yang didapatkan dari pengamatan dari penulis barang kali ada tambahan atau mungkin pertanyaan bisa dituliskan pada kotak komentar yang disediakan.

Mengetahui proses dan faktor yang mempengaruhi terhadap terjadinya angin di alam

Angin di alam terjadi melalui proses yang alamiah, yang mana proses ini berlangsung dengan terjadinya interaksi antara udara dipengaruhi dengan faktor - faktor pendukung lainnya yang ada di alam. Proses terjadinya angin di alam yaitu ketika udara mendapatkan panas maka udara tersebut akan mengalami kenaikan suhu. Udara yang memiliki suhu tinggi (panas) ini memiliki tekanan yang rendah sehingga menjadi ringan. Seperti halnya diketahui pada pembahasan sebelumnya kalau angin merupakan udara yang mengalir atau bergerak dari tempat yang memiliki tekanan udara tinggi ke tempat yang memiliki tekanan udara lebih rendah. Pada tempat yang memiliki suhu dingin (lebih rendah) udara di tempat tersebut akan bergerak pada tempat yang telah terkena panas tadi karena udara yang terkena panas memiliki tekanan udara yang rendah. Tekanan udara yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar seperti proses yang terjadi demikianlah yang menjadi proses terjadinya angin di alam ini. Angin tidak dapat kita lihat tetapi kita dapat merasakan angin tersebut dengan indra perasa yang kita miliki, sedang yang dapat kita lihat ketika kita merasakan adanya angin itu hanyalah partikel debu atau partikel lainnya yang terbawa oleh angin tersebut.

Dalam proses terjadinya angin tentunya ada faktor yang mempengaruhi dalam berjalannya proses timbulnya angin tersebut. Faktor - faktor yang bisa menimbulkan angin di alam ini diantaranya, pertama adanya perbedaan tekanan udara di suatu wilayah semakin tinggi perbedaan tekanan udaranya maka kecepatan angin yang bertiup juga semakin cepat. Untuk menandakan perbedaan tekanan udara ini biasanya digunakan suatu istilah yang dinamakan dengan gradien barometris, semakin besar nilai gradien barometris maka kecepatan angin yang terjadi semakin cepat atau besar. Kedua yang mempengaruhi terhadap timbulnya angin yaitu lokasi, lokasi yang dekan dengan garis ekuator atau garis khatulistiwa bumi memiliki kecepatan angin yang lebih besar dibandingkan dengan daerah yang pasisinya lebih jauh. Ketiga faktor ketinggian lokasi juga ikut berpengaruh pada angin, semakin tinggi lokasi suatu tempat maka kecepatan angin di suatu tempat tersebut semakin cepat atau kencang. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi sutatu tempat semakin kecil gaya gesek angin yang terjadi sedang semakin rendah gaya gesek angin semakin besar karena lebih dekat dengan permukaan bumi tentunya banyak pepohonan dan topografi atau bentuk muka bumi yang tidak rata hal ini menyebabkan gaya gesek angin menjadi besar. Keempat, waktu juga dapat berpengaruh terhadap timbulnya angin ketika malam hari kecepatan angin lebih cepat dibandingkan pada waktu siang hari. Kurang lebih demikian adalah faktor yang dapat berpengaruh pada terjadinya angin di alam.

Mengetahui jenis - jenis angin dan proses terjadinya di alam

Angin di alam ini dapat terjadi dimana saja tempatnya dan kapan saja waktunya. Angin yang terjadi di alam ini memiliki beberapa jenis yang di bedakan atau digolongkan berdasarkan pada karateristik yang dimiliki oleh angin yang timbul tersebut. Selanjutnya disini kita akan mencari tahu mengenai beberapa jenis angin yang terjadi di alam. Untuk mengetahui jenis - jenis angin, berikut ini merupkan beberapa jenis angin yang timbul di alam :

Angin laut, angin ini merupakan angin yang arah berhembus atau bertiupnya dari wilayah lautan menuju daratan. Angin jenis ini biasa dimanfaatkan oleh nelayan untuk pulang ke daratan setelah selesai menangkap ikan di laut. Waktu terjadinya angin ini berkisaran pada siang hari.

Proses terjadinya angin laut, angin laut ini terjadi karena juga adanya perbedaan tekanan udara antara di wilayah lautan dengan wilayah daratan. Pada waktu siang hari wilayah daratan terkena panas sinar matahari sehingga suhu udara di daratan mengalami peningkatan sebaliknya tekanan udaranya menjadi menurun. Dengan demikian tekanan udara di lautan yang lebih tinggi dibanding dengan tekanan udara di daratan, maka mengakibatkan udara bergerak atau berhembus dari arah lautan menuju ke wilayah daratan.

Angin darat, angin ini berkebalikan dengan angin laut yang mana arah bertiupnya dari wilayah daratan menuju ke wilayah lautan. Biasanya jenis angin ini dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat mencari ikan menuju ke lautan. Angin ini terjadinya pada waktu malam hari.

Proses terjadinya angin daran, angin darat ini terjadi ketika terjadi perbedaan tekanan udara di daratan dan lautan. Pada waktu malam hari daratan mengalami penurunan suhu karena daratan tidak memiliki kemampuan yang lama dalam mengikat energi panas dari sinar matahari pada waktu siang hari dengan demikian meningkatkan tekanan udara pada wilayah daratan ini. Sedang pada wilayah lautan masih mengalami suhu udara yang tinggi karena akibat air yang tahan lama mengikat energi panas yang berasal dari sinar matahari pada siang hari, keadaan seperti ini membuat tekanan udara di lautan menjadi lebih rendah dibanding dengan tekanan udara di wilayah daratan. Akhirnya udara bertiup dari daratan menuju ke wilayah lautan.

Angin lembah, merupakan angin yang arah bertiupkan dari arah lembah menuju ke arah puncah gunung. Pada umumnya jenis angin ini terjadi pada waktu siang hari.

Proses terjadinya angin lembah, pada waktu siang hari biasanya wilayah pegunungan akan mendapat penyinaran dari sinar matahari terlebih dahulu dibandingkan dengan lembah. Keadaan seperti ini membuat suhu udara di wilayah pegunungan mengalami peningkatan, sebaliknya tekanan udaranya mengalami penurunan. Tekanan udara di gunung ini lebih rendah dibanding dengan tekanan udara pada wilayah lembah, akibatnya udara dari wilayah lembah naik menuju ke wilayah gunung.

Angin gunung, angin jenis ini merupkan lawan atau kebalikan dari angin lembah yang mana arah bertiupnya angin ini berasal dari arah puncak gunung menuju ke wilayah lembah. Biasanya angin ini bertiup pada waktu malam hari.

Proses terjadinya angin gunung, pada saat malam hari daerah pegunungkan atau gunung lebih dahulu mengalami proses pendinginan atau penurunan suhu udara yang mengakibatkan tekanan udara di daerah gunung mulai mengalami peningkatan. Sedang di daerah lembah suhu udara masih tetap hangat atau suhu masih lebih tinggi dan tekannan udaranya lebih rendah dibanding dengan tekanan udara di wilayah pegunungan atau gunung. Keadaan seperti ini mengakibatkan udara bergerak atau bertiup dari arah puncak gunung yang tekanan udaranya tinggi menuju ke arah lembah dengan tekanan udara yang lebih rendah.

Angin fohn, dinamakan juga dengan angin jatuh. Angin ini merupakan angin yang arah tiupannya menuruni pegunungan yang mempunyai sifat kering dan panas. Timbulnya jenis angin ini dikarenakan udara mendapat proses pemanasan yang berlangsungnya secara dinamis, dan terjadinya kelambaban nisbi karena pengaruh dari terjadinya hujan orografis. Situasi yang seperti ini menjadikan udara yang bergerak dan sampai pada daerah daratan memiliki sifat yang kering dan panas. Ketika jenis angin ini mengenai tanaman maka tanaman tersebut akan mati, dan apabila mengenai manusia maka manusia akan mengalami penurunan daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.

Proses terjadinya angin fohn, angin ini terjadi ketika udara bergerak naik menuju ke puncak gunung dan sampai pada ketinggian yang melebihi dari dua ratus meter. Gerakan udara ini mengalami perbedaan arah tiupan atau gerakan udara satu sisi bergerak naik yaitu pada lereng pegunungan yang mengalami kelembaban denga adanya hujan orografis sedang lereng sisi gunung lainnya arah gerakan udara menuruni rereng gunung. Angin fohn yang arah tiupannya menuruni puncah gunung ini memiliki sifat kering dan panas, karena uap air yang dimiliki oleh udara telah dibuang pada saat hujan orografis (timbulnya kelembaban nisbi) yang terjadi pada lereng gunung lawannya (di balik lereng gunung yang anginnya bergerak menuruni lereng gunung).

Jenis angin fohn ini memiliki nama - nama sebutan yang berbeda - beda pada beberapa daerah di Indonesia. Di daerah Ponorogo dan Pasuruan provinsi Jawa Timur angin fohn lebih dikenal dengan sebutan angin gending. Angin kumbang merupakan sebutan angin fohn pada daerah Brebes, Tegal, dan Cirebon. Di daerah Deli angin fohn ini dinamakan dengan angin bohorok, angin ini pada umumnya menyebabkan kerusakan pada tanaman tembakau. Untuk di daerah Makasar dikenal dengan nama angin brubu, sedang pada daerah Papua dikenal dengan nama angin wambrau. Ternyata angin fohn ini memiliki sebutan yang bermacam - macam pada beberapa wilayah yang ada di Indonesia.

Alat untuk mengukur angin

Untuk mengetahui keadaan angin di suatu wilayah baik dari kecapatan angin tersebut maupuan arah dari tiupkan angin tersebut tentunya kita dapat menggunakan bantuan alat. Alat untuk mengukur kecepatan tiupan atau hembusan angin dinamakan dengan anemometer. Adapun alat untuk mengetahui arah dari hembusan angin dapat menggunakan alat yang dinamakan dengan panah angin (wind vane) dan ada juga alat yang namanya kantong angin (windsock) dipergunakan untuk mengetahui arah hembusan angin beserta untuk memperkirakan kecepatan angin yang sedang berhembus biasanya alat ini dapat dijumpai pada lapangan pesawat terbang.

Pemanfaatan angin yang bertiup

Angin yang berhembus atau bertiup di alam ini tentunya dapat diambil manfaatnya. Pemanfaatan dari angin diantaranya, angin dipergunakan untuk permainan atau bermain yaitu dapat digunakan untuk bermain layang - layang dan balon udara. Kemudian angin untuk transportasi, dengan menggunakan angin kapal para nelayan yang mencari ikan dapat berlayar di lautan. Angin juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listri yaitu untuk pembangkit listrik tenaga angin, tentunya hal ini memerlukan angin yang terus menerus dengan kecepatan yang luman besar dan tidak terlau besar.

Demikian sepenggal catatan mengenai menambah pengetahuan mengenai angin yang dapat dituliskan, bilamana ada tambahan atau pertanyaan dapat menuliskannya pada kotak komentar yang tersedia. Semoga saja catatan kali ini dapat diambil manfaatnya. Aamiiin


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberikan komentar dengan sopan dan tidak menyimpang dari topik tulisan.
Tolong untuk tidak menyantumkan link hidup maupun mati.
Terimakasih atas perhatiannya.